Selasa, 16 Oktober 2012

Arti Seorang Ayah

Siapa yang tak mengenal sosok seorang ayah, jika dirinya masih mendapatkan kasih sayang seorang ayah. Tapi ada saja hal yang membuat saudara dan saya terkadang berpikir mengapa ayah begitu kejam dibanding ibu. Pada tulisan ini saya ingin memperlihatkan peran seorang ayah dalam hidupmu, begitu juga diriku.



Sejak kecil, mamalah yang lebih sering mendongeng. Namun, tahukah Anda bahwa sepulang papa bekerja dengan wajah lelah beliau selalu menanyakan apa yang Anda lakukan seharian.
Saat Anda sakit batuk/pilek, papa kadang membentak “sudah dibilang! Jangan minum es!”. Namun, tahukah Anda bahwa papa khawatir?


Ketika Anda remaja, Anda menuntut untuk mendapat ijin keluar malam. Papa dengan tegas berkata “tidak boleh!” Sadarkah Anda bahwa papa hanya ingin menjagamu? Karena bagi papa, Anda adalah sesuatu yang sangat berharga.
Saat Anda bisa lebih dipercaya, papapun melonggarkan peraturannya. Anda akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan papa adalah menunggu diruang tamu dengan sangat khawatir.
Ketika Anda dewasa dan harus kuliah di kota lain, Papa harus melepasmu. Tahukah Anda bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu? Dan papa sangat ingin menangis.


Ayah Mengajari Sesuatu Yang Tak Ibu Ajarkan
Di saat Anda memerlukan ini-itu, untuk keperluan kuliahmu, papa hanya mengernyitkan dahi, tetapi tanpa menolak, beliau memenuhinya.
Saat Anda diwisuda, papa adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dan bangga.
Sampai ketika pasangan hidupmu dating untuk meminta ijin mengambilmu dari papa. Papa akan sangat berhati-hati dalam memberi ijin. Dan akhirnya. Saat papa melihatmu duduk dipelaminan bersama seorang yang dianggapnya pantas, papapun tersenyum bahagia.
Apa Anda tahu, bahwa papa sempat pergi kebelakang dan menangis? Papa menangis karena papa sangat bahagia. Dan iapun berdoa “ya Tuhan, tugasku telah selesai dengan baik. Bahagiakan anak kecilku yang manis bersama pasangannya”.
Setelah itu papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk dengan rambut yang memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu.


Ia mengajarkan sesuatu yang tak bisa mama ajarkan, ia memberikan kekuatan yang tak bisa mama berikan, bahkan ia memberikan semuanya demi dirimu meski dirimu tak'kan mengetahuinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar